Ini Spesifikasi Lengkap Jeep Wrangler Baru Indonesia yang Hanya 2.000cc
Jakarta – Setelah menghebohkan masyarakat Jakarta dengan membawa sebuah unit Jeep Wrangler anyar dalam sebuah boks raksasa mengelilingi Ibu Kota, akhirnya SUV baru besutan brand Amerika Serikat ini resmi diluncurkan di Indonesia (2/12).
Meski terlihat mirip dengan generasi sebelumnya, sebenarnya Jeep Wrangler generasi ke-4 berkode bodi “JL” ini baru total. Baik dari segi eksterior, interior, teknologi bahkan mesin, tak hanya sekadar berubah minor dari Wrangler JK.
“All New Jeep Wrangler dibangun sesuai dengan estetika dan desain legendaris dari Jeep. Sebagai bentuk penghormatan pada lintas generasi, All New Jeep Wrangler kali ini hadir dengan bentuk eksterior yang lebih tebal dan gagah. Lebar, beltline body yang lebih rendah dengan bentuk jendela lebar untuk visibilitas yang lebih baik,” ujar Ari Utama, CEO PT. HASCAR International Motor yang adalah Agen Pemegang Merek baru Jeep di Tanah Air.
Seperti generasi ke-3 dulu, Jeep Wrangler baru ini hadir dalam tiga varian berbeda yaitu Sport, Shara dan Rubicon. Begitu pun jenis bodinya terbagi dua, yaitu versi pendek 2 pintu dan Unlimited 4 pintu.
Namun titik paling mengejutkan adalah apa yang ada di bawah kap mesin Wrangler baru ini. Bila selama ini sebuah Jeep identik dengan mesin berkapasitas besar, kali ini yang jadi andalannya justru “cuma” mesin 2.000cc saja.
Lantas, bagaimana spesifikasi lengkap Jeep Wrangler baru ini?
Harga All New Jeep Wrangler
Sayangnya meski kini mengandalkan kapasitas mesin yang jauh lebih kecil, harga Wrangler baru ini justru meningkat drastis dibanding sebelumnya.
Bila Jeep Wrangler generasi ke-3 memiliki rentang harga Rp 800 jutaan hingga Rp 1,1 miliaran, generasi ke-4 ini melonjak jauh menjadi Rp 1,1-1,5 miliaran. Untungnya, hal tersebut tetap dibarengi dengan penambahan fitur yang jauh lebih banyak dan kualitas material lebih premium.
Berikut daftar harga lengkap All New Jeep Wrangler (off the road per Desember 2018):
Jeep Wrangler Sport 2-door | Rp 1.199.000.000 |
Jeep Wrangler Sport 4-door | Rp 1.399.000.000 |
Jeep Wrangler Sahara 4-door | Rp 1.499.000.000 |
Jeep Wrangler Rubicon 2-door | Rp 1.499.000.000 |
Jeep Wrangler Rubicon 4-door | Rp 1.599.000.000 |
Eksterior Mirip Tapi Beda
Meski sekilas terlihat mirip, namun sebenarnya eksterior Jeep Wrangler baru ini sudah didesain ulang secara total. Pembeda paling jelas, cukup lihat saja gril depannya.
Bila Wrangler JK memiliki 7-bilah besar yang ujung kiri kanannya masih terdapat jarak dari lampu utama, kini ujung kiri dan kanan 7-bilah tersebut langsung menempel headlight di Wrangler JL. Karakter ini mengingatkan desain lawas dari Jeep CJ di masa lampau.
Selain itu, kini terdapat DRL LED yang langsung terintegrasi di ujung bumper fender flare. Begitu pula karena Wrangler yang masuk Indonesia akhirnya sudah mengaplikasikan LED headlights, jadi terdapat DRL LED tambahan yang melingkar di sisi dalam lampu utamanya.
Begitu pula lampu belakang yang kini mengadopsi LED bar dengan batok taillights yang sedikit keluar dari bodi. Urusan kaki-kaki, varian Wrangler Rubicon menggunakan velg 17 inci dual tone dengan ban BFGoodrich M/T berukuran 33 inci.
Sedangkan detail minor lainnya, pelipatan kaca depan kini dibuat lebih mudah dengan desain empat baut baru. Begitu juga hadirnya bar header baru yang menghubungkan pilar A memungkinkan kaca spion tak ikut terlipat saat kaca depan diturunkan.
Untuk varian Rubicon, fender flare raksasanya kini dicat sewarna bodi dan mendapat lapisan hitam di bawahnya sehingga terlihat lebih ramai. Pintu pun meski terlihat menggunakan engsel agar mudah dilepas dengan Torx, kini berbahan aluminium yang lebih ringan.
Lainnya, handel pintu kini terlihat lebih modern berkat adanya tombol keyless entry yang teritegrasi. Soal pelepasan atap, roll bar kini dicat sewarna bodi, dilas langsung ke lantai dan tersedia grab handle yang menyatu.
Desain baru ini akan memudahkan pelepasan atap Sunrider Soft Top yang kini bisa dilakukan tanpa menggunakan ritsleting sama sekali. Sedangkan untuk versi Hard Top, masih dengan konstruksi tiga bagian.
Interior Jauh Lebih Premium
Ini yang mengagumkan di Jeep Wrangler baru. Jika sebelumnya di JK, mayoritas bahan interior masih menggunakan plastik demi alasan durabilitas, Wrangler JL terasa naik level berkat penggunaan bahan premium hampir di banyak tempat.
Contohnya, dasbor dan armrest di pintu sama-sama sudah dilapis kulit dengan jahitan berwarna kontras. Bahkan bagian atas door trim sudah menggunakan bahan soft touch. Entah bahan-bahan ini akan awat atau tidak saat diekspos di medan terik dan hujan, namun jelas memberi sentuhan lebih proper bagi Wrangler yang harganya menyentuh kelas premium.
Seperti sebelumnya, kontrol jendela masih terletak di fascia tengah untuk mengantisipasi ketika pintu-pintunya dilepas. Namun tombol-tombol di tengah tersebut kini terlihat dan terasa lebih premium.
Paling menarik, dasbor Wrangler JL ini dapat diperoleh dengan warna merah mentereng jika menurut anda hitam standar kurang terlihat menarik.
Fitur Pertama di Wrangler
Meski harga Jeep Wrangler tak pernah bisa dikatakan terjangkau di Indonesia, namun masalah yang selalu melekat pasti adalah fitur yang tak perah bisa dianggap sepadan dengan harga yang ditawarkan. Untungnya, tak lagi begitu untuk Jeep Wrangler JL ini.
Beberapa fitur hadir perdana di sebuah Wrangler. Seperti tombol start/stop engine, passive keyless entry Keyless Go, setir telescopic, MID full color 7 inci, hingga head unit besar 8,4 inci dengan layar sentuh dan sistem UConnect yang sudah mengadopsi Apple CarPlay dan Android Auto.
Selain itu dari segi daya dan konektivitas, terdapat satu USB port berukuran standar di depan dan USB-C untuk yang lebih modern. Di belakang pun sama, namun ada tambahan power outlet berdaya AC 230 V dan 150 W mengisi ulang baterai laptop atau hal lainnya.
Fitur lainnya termasuk auto headlights, auto wiper, dual zone auto climate control, electrochomatic mirror, spion lipat elektrik, sound system premium dari Alpine dengan 9 speaker, subwoofer tahan air dan amplifier 12-channel 552 W, cruise control dan idling stop start.
Perihal safety, Wrangler JL baru ini pun bertambah drastis dibanding sebelumnya. Fitur standarnya termasuk empat rem cakram, ABS, EBD, ESC (Electronic Stability Control) dan ERM (Electronic Roll Mitigation).
Seperti unit penghajar medan off-road lainnya, tentu Jeep Wrangler baru ini juga dilengkapi Hill Descent Control dan Hill Start Assist. Terdapat juga sensor parkir dan kini kamera mundur dengan dinamis, yang kerennya terintegrasi langsung di ujung kunci ban serep belakang.
Kok Cuma 2.000cc?
Nah ini yang mungkin membuat para fanatik Jeep jadi “geleng-geleng” kepala. Bagaimana tidak, mesin Wrangler yang sudah identik dengan kapasitas besar kini menciut jadi 2.0L, tepatnya 1.995 cc saja.
Yang dimaksud adalah mesin V6 Pentastar 3.6L (3.604cc) yang sudah digunakan Wrangler JK dari 2007 silam hingga diganti oleh V6 3.0L (2.985cc) di tahun 2015, kini memang menjadi semakin kecil. Jumlah silinder juga berkurang dari 6 menjadi 4.
Untungnya, figur tenaga dan torsi yang dihasilkan tidak mengecewakan. Mesin GME 2.0L ini sanggup memompa tenaga 270 hp dan torsi 400 Nm. Ya, tenaganya jauh lebih tinggi dibanding mesin 3.0L V6 dan hanya lebih kecil 15 hp dibanding 3.6L V6.
Tentu yang mengagumkan adalah dari segi torsi. Momen puntir jantung mekanis baru ini lebih besar 47 Nm dibanding mesin Pentastar 3.6L V6 dan lebih tinggi 115 Nm dibanding yang 3.0L. Mantap!
Hal ini dimungkinkan karena mesin Global Medium Engine (GME) baru ini akhirnya dipasangkan ke sebuah twin-scroll turbocharger. Selain itu, sistem suplai bahan bakar juga akhirnya mendapatkan Direct Injection dibandingkan Multi-Port di mesin Pentastar dulu.
Paling Unik, pertama kalinya juga Jeep Wrangler mengadopsi sistem mild hybrid yang mengandalkan sebuah motor listrik mungil. Sistem ini disebut e-Torque dan memiliki beberapa fungsi.
Pertama, untuk torsi instan di awal yang mengantisipasi minimnya tenaga dari mesin lebih kecil di putaran rendah. Karena hanya berupa motor listrik kecil, saat bantuan tenaganya habis akan diisi oleh peran turbocharger sehingga dapat mensimulasikan mesin berkapasitas besar.
Hal ini sangat krusial di medan off-road yang sangat membutuhkan tenaga seketika saat menginjak pedal gas.
Kedua, transfer tenaga motor listrik ini juga digunakan unguk mengisi kekosongan perpindahan transmisi sehingga terasa lebih cepat.
Terakhir, untuk teknologi idling stop start yang dapat mematikan mesin saat berhenti dan kembali menyalakannya saat akan berjalan. Fungsi ini menggantikan motor starter standar.
Mesin ini dipasangkan ke transmisi baru otomatis 8-percepatan. Tentunya, dapat membantu Wrangler baru ini lebih efisien saat cruising di kecepatan tinggi (final drive 4,1:1) dan memaksimalkan torsi di gigi rendah (1st gear 4,7:1).
Penunjang Off-Road
Mesin baru, fitur berlimpah, desain lebih modern, namun apa gunanya jika sebuah Jeep Wrangler hanya dapat digunakan di jalan yang mulus? Karena itu, berbagai penunjang medan off-road tetap diterapkan di generasi ke-4 ini.
Setiap varian Wrangler baru yang masuk ke Indonesia tetap menggunakan sistem penggerak empat roda part-time,yang disebut Command-Trac 4×4 di Sport & Sahara, Rock-Trac 4×4 di Rubicon.
Keduanya sama-sama dapat memindahkan layout penggerak via tuas transfer case menjadi mode 2WD High, 4WD High, Netral dan 4WD Low. Bedanya, gigi low-range di Sport & Sahara ada di rasio 2,72:1, sedangkan di Rubicon lebih sadis di 4,0:1.
Beberapa sistem seperti pengunci as Tru-Lok, differential lock dan LSD Trac-Loc juga tetap tersedia.
Khusus varian Rubicon yang paling difokuskan untuk off-road, sokbrekernya sudah menggunakan high pressure gas charged monotube dengan teknologi MTV dan hydraulic rebound stop.
Bodi Wrangler baru tentunya juga memiliki spesifikasi khas off-roader sejati. Contohnya, ground clearance 280 mm,approach angle 44 derajat, departure angle 37 derajat dan breakover angle 27,8 derajat.
Data Spesifikasi Lengkap All New Jeep Wrangler Indonesia
Mesin | GME 2.0 eTorque |
Jumlah Silinder | 4, Segaris |
Teknologi Mesin | DOHC, Direct Injection, Turbocharging, Mild Hybrid |
Kapasitas Mesin | 1.995 cc |
Tenaga Maksimum | 270 hp @ 5.250 rpm |
Torsi Maksimum | 400 Nm @ 3.000 rpm |
Transmisi | Otomatis 8-percepatan |
Layout Mesin | Mesin Depan Penggerak Roda Empat |
Kapasitas Tangki (2dr) | 70 liter |
Kapasitas Tangki (4dr) | 81 liter |
Dimensi (2dr) | |
Panjang | 4.237 mm |
Lebar | 1.875 mm |
Tinggi | 1.868 mm |
Wheelbase | 2.460 mm |
Dimensi (4dr) | |
Panjang | 4.785 mm |
Lebar | 1.875 mm |
Tinggi | 1.868 mm |
Wheelbase | 3.008 mm |
Offroad Capabilities (Sport – 245/75R17) | |
Ground Clearance | 246 mm |
Approach Angle | 41,4° |
Departure Angle | 35,9° (2dr) | 36,1° (4dr) |
Breakover Angle | 25° (2dr) | 20,3° (4dr) |
Offroad Capabilities (Sahara – 255/70R18) | |
Ground Clearance | 254 mm |
Approach Angle | 41,8° |
Departure Angle | 36,1° |
Breakover Angle | 21° |
Offroad Capabilities (Rubicon – 285/70R17) | |
Ground Clearance | 280 mm |
Approach Angle | 44° (2dr) | 43.9° (4dr) |
Departure Angle | 37° |
Breakover Angle | 27,8° (2dr) | 22,6° (4dr) |
Sistem Kemudi | Electro-hydraulic Power Steering |
Rem Depan | Cakram Ventilasi |
Rem Belakang | Cakram |
Suspensi Depan | 4-link solid axle leading arms |
Suspensi Belakang | 5-link solid axle trailing arms |
Sokbreker (Sport) | Gas Charged Twin Tube dengan Full Displacement MTV Technology |
Sokbreker (Sahara) | High Pressure Gas Charged dengan MTV Technology |
Sokbreker (Rubicon) | High Pressure Gas Charged Monotube dengan MTV Technology dan Hydraulic Rebound Stop |
Ban (Sport) | P245/75R17 |
Ban (Sahara) | P255/70R18 |
Ban (Rubicon) | LT285/70R17 BF Goodrich KO2 All-Terrain |
Komentar
Posting Komentar